Kampus II Universitas Malang (UM) telah merangkul semangat dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-11, yaitu “Kota dan Komunitas Berkelanjutan,” dengan memulai inisiatif pemanfaatan air hujan. Inisiatif ini bertujuan untuk menggali potensi air hujan yang dapat diambil dari atap bangunan di kampus, dengan tujuan akhir menghasilkan sumber air bersih yang berkelanjutan. Proyek ini berlangsung dari Mei hingga Juli 2023.

Pengelolaan air merupakan aspek penting dalam mencapai keberlanjutan kota dan komunitas. Dengan memanfaatkan air hujan sebagai sumber alternatif, proyek ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada pasokan air bersih yang berasal dari PDAM dan air tanah, yang dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

Tim proyek ini terdiri dari para ahli dan peneliti dosen dan mahasiswa yang kompeten dalam analisis hidrologi dan teknik perhitungan kolam tampungan air hujan. Terdiri dari Muhammad Abdul Rahman, Titi Rahayuningsih, Eko Suwarno, Bambang Djatmiko, Mei Fajri Anugrah Sukma, dan Hoirul Mawahib, tim ini memiliki pengetahuan yang luas dalam mengidentifikasi dan menghitung potensi air hujan yang dapat dikumpulkan dari berbagai atap bangunan di Kampus II UM.

Metode analisis hidrologi digunakan untuk memahami pola aliran air hujan di kampus dan berapa banyak air yang dapat diambil dan disimpan. Perhitungan kolam tampungan air hujan akan menggambarkan ukuran dan kapasitas yang optimal untuk menampung air hujan dari atap bangunan. Data yang terkumpul akan memberikan wawasan yang lebih baik tentang potensi proyek ini dan manfaatnya dalam menjaga sumber daya air dan lingkungan.

Diharapkan bahwa inisiatif pemanfaatan air hujan ini akan menjadi langkah konkrit menuju keberlanjutan kota dan komunitas yang lebih baik. Dengan mengurangi ketergantungan pada sumber air tradisional, kampus ini tidak hanya berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga memberikan contoh yang dapat diikuti oleh masyarakat luas dalam upaya mengelola air secara berkelanjutan.

EnglishIndonesian