Universitas Negeri Malang (UM), 11 Oktober 2024 – Departemen Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Elucidating Kinetic and Sequestration Behaviour of Salinity and Odour Fixation in Food Waste Composting” di Ruang AVA, Gedung D19, lantai 4. Acara ini menghadirkan Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl.SE, MSc, PhD, pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sebagai pembicara utama yang membahas isu krusial terkait kondisi sanitasi di negara berkembang.
Kegiatan FGD ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerja sama antara Universitas Negeri Malang (UM) dan ITS dalam mendukung kegiatan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang Teknik Lingkungan. Kolaborasi ini mencakup aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus meningkatkan pemahaman dan solusi dalam pengelolaan lingkungan.
FGD ini juga menjadi bagian dari kolaborasi riset antara Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Teknik Manajemen Lingkungan UM, yang diketuai oleh Anie Yulistyorini, ST, MSc., PhD. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa baru S1 Teknik Lingkungan dan mahasiswa S1 Teknik Sipil yang mengikuti mata kuliah Sanitasi Lingkungan Perkotaan.
Dalam pemaparannya, Prof. Eddy membandingkan kondisi sanitasi Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara. Meski beberapa provinsi di Indonesia telah mendeklarasikan wilayahnya bebas dari praktik buang air besar sembarangan, hingga saat ini hanya Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil mencapai status tersebut. Selain itu, ia menyoroti bahwa teknologi pengelolaan limbah cair di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain.
“Regulasi terkait sanitasi di Indonesia sebenarnya sudah lengkap, mulai dari kebijakan nasional hingga peraturan desa. Namun, implementasi di lapangan dan kesadaran masyarakat untuk memprioritaskan sanitasi masih menjadi tantangan besar,” jelas Prof. Eddy.
Melalui FGD ini, diharapkan muncul sinergi antara akademisi dan praktisi untuk memperkuat kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik. Diskusi ini juga diharapkan mendorong inovasi riset dan penerapan teknologi lingkungan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.